Kunci Berbahagia

Pasal pertama kitab Mazmur mengelompokkan manusia ke dalam dua golongan, yakni orang benar dan orang fasik. Orang benar adalah mereka yang hidup menuruti perintah Tuhan sehingga mengalami hidup yang berbahagia, sebaliknya orang fasik adalah mereka yang menempuh jalan kejahatan sehingga berakhir pada kebinasaan (ay. 6). Maka tidaklah salah jika dikatakan bahwa seluruh kitab Mazmur, bahkan seluruh Alkitab, menggaungkan pesan serupa.

Sang Pemazmur mengisyaratkan bahwa seseorang tidak otomatis menjalani hidup yang benar ataupun menjadi fasik dengan tiba-tiba. Itu adalah akibat dari pilihan-pilihan yang kita ambil setiap hari. Seseorang dapat menjadi fasik ketika ia terpengaruh dengan ajakan orang fasik, lalu mulai bertekun di dalam dosa, dan kemudian nyaman di dalamnya (ay. 1). Namun, orang yang tidak menempuh jalan kejahatan karena ia lebih memilih mengikuti perintah Tuhan, dialah yang disebut berbahagia. Ia bergembira dan bersukacita, serta teberkati karena hidupnya berkenan kepada Tuhan. Ia menyukai atau mengasihi Tuhan dan firman-Nya serta menjadikannya panduan dalam menjalani hidup setiap hari (ay. 2).

Menyadari hal ini, kita diingatkan untuk berhati-hati dalam setiap pilihan yang kita ambil. Nasihat siapa yang perlu kita dengarkan atau abaikan. Lingkungan pergaulan mana yang perlu kita ikuti atau jauhi. Kegiatan apa yang perlu kita jalani atau hindari. Tentunya alat ukurnya ialah kesesuaian dengan firman Tuhan dan motivasi kita melakukannya ialah karena dilandasi kasih kepada Dia. Tindakan inilah yang akan membuat hidup kita berbahagia. –HT/www.renunganharian.net

SAAT KITA MENEMPUH JALAN YANG DIKENAN TUHAN,
HIDUP KITA PASTI DILIPUTI KEBAHAGIAAN.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *