Tuhan Bekerja Melalui Medis

Menurut Anda, apakah Tuhan juga bekerja melalui tindakan medis sebagai sarana untuk kesembuhan seseorang? Kalau ditanya, saya dapat menjawab tanpa ragu, “Tentu saja!” Keyakinan saya tidak didasarkan oleh cerita orang lain, tetapi hasil dari pengalaman pribadi saat mendampingi ibu saya ketika sedang sakit. Beliau dirawat di ruang ICU hingga beberapa kali, oleh karena penanganan medis yang baik dari rumah sakit, beliau pulang dalam kondisi yang sehat.

Terkait sakit dan penyakit, kedaulatan Tuhan berlaku apakah seorang percaya akan disembuhkan atau justru berpulang ke hadirat-Nya. Namun, tindakan medis dapat menjadi sarana bagi kesembuhan atas penyakit tertentu, melalui diagnosis dokter dan obat-obatan yang dikonsumsi. Ketika mengajarkan tentang panggilan pertobatan kepada orang berdosa, Yesus menggunakan analogi orang sakit yang memerlukan tabib. Pengajaran yang juga menyiratkan pesan bahwa keberadaan tabib dapat menjadi sarana kesembuhan bagi mereka yang sakit. Sama seperti orang pada masa kini memerlukan dokter atau penanganan medis ketika sakit, sambil berharap akan kesembuhan dari Allah.

Menjalani tindakan medis sama sekali bukanlah tanda bahwa seseorang kurang beriman. Kita meyakini bahwa hikmat Allah juga bekerja dalam diagnosis medis. Kesembuhan dapat terjadi melalui tindakan medis dan obat-obatan yang diberikan kepada pasien. Keyakinan semacam ini juga dapat disebut iman, selama kita mengarahkan harapan akan kesembuhan, bahkan mukjizat hanya kepada Allah. –GHJ/www.renunganharian.net

KUASA TUHAN JUGA DAPAT DINYATAKAN LEWAT TINDAKAN MEDIS,
KARENA DIA BEKERJA DENGAN BANYAK CARA.