Persekusi

Persekusi sedang marak di negeri ini. Orang atau sekelompok orang memburu korbannya dan melakukan intimidasi bahkan kekerasan baik verbal atau fisik. Mereka menganggap korbannya layak dihakimi karena telah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan bagi organisasi atau pemimpin mereka. Prinsip mereka adalah mata ganti mata.

Prinsip mata ganti mata jauh dari pengampunan. Bagi Paulus, pengampunan seperti peperangan. Jika orang Kristen tak mau saling mengampuni, itu berarti memberi Iblis kesempatan untuk memecah belah tentara Kristus. Paulus mendorong jemaat Korintus untuk tidak menimbulkan kepahitan, walau orang tersebut bersalah terhadap jemaat. Orang yang bersalah memang harus ditegur! Tetapi jangan berhenti sampai di situ. Harus diingat juga perlunya pengampunan. Tindakan mengampuni menegaskan pengampunan Allah dalam diri orang itu.

Bila saat ini kita mengingat seseorang yang bersalah terhadap kita, ingatlah bahwa segala kepahitan dan kegeraman hendaklah dibuang jauh. Kita ini bukan manusia sempurna yang tidak pernah salah. Suatu kali kita juga akan bertindak salah dan menyakiti hati orang lain. Kita juga memerlukan maaf dari orang lain. Tuhan sendiri sudah mengampuni dosa-dosa kita. Pengampunan-Nya telah memperbarui kita. Sebagai manusia baru hendaklah kita penuh dengan pengampunan. –ENO/www.renunganharian.net

KETIKA ANDA MENGAMPUNI SESEORANG, BERARTI ANDA MEMPERBARUI
INGATAN ANDA TENTANG DIRI ORANG TERSEBUT.-LEWIS SMEDES